Jumat, 31 Mei 2024

Konsep Ketahanan Pangan Republik Langit





Konsep "republik langit" dan ketahanan pangan Indonesia.

Konsep "republik langit" dan ketahanan pangan Indonesia.

Republik langit adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh beberapa pemikir dan aktivis di Indonesia. Konsep ini menekankan pentingnya kedaulatan pangan dan kemandirian pangan bagi suatu negara. Dalam konsep ini, Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya sumber daya alam, seharusnya mampu menjamin ketahanan pangan bagi seluruh rakyatnya.


Beberapa prinsip dalam konsep republik langit antara lain:

1. Kedaulatan pangan, yaitu hak suatu negara untuk menentukan sendiri sistem pangan yang sesuai dengan kondisi lokal.

2. Kemandirian pangan, yaitu kemampuan suatu negara untuk memproduksi pangan secara mandiri tanpa tergantung pada impor.

3. Keadilan pangan, yaitu distribusi pangan yang merata dan terjangkau bagi seluruh rakyat.


Dalam konteks Indonesia, konsep republik langit menjadi penting karena Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

- Konversi lahan pertanian ke non-pertanian yang terus terjadi.

- Dampak perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan.

- Kesenjangan akses pangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

- Masih tingginya angka kemiskinan dan kerawanan pangan di beberapa daerah.

Untuk mewujudkan konsep republik langit, pemerintah Indonesia perlu melakukan berbagai upaya, seperti:

- Melindungi dan memperluas lahan pertanian produktif.

- Meningkatkan produktivitas pertanian melalui inovasi teknologi.

- Memperkuat sistem distribusi dan logistik pangan.

- Menjamin akses pangan yang terjangkau bagi seluruh rakyat.

- Mengembangkan sistem pangan yang berbasis pada kearifan lokal.



Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan, sehingga mampu menjamin ketahanan pangan bagi seluruh rakyatnya.


Oakwoods, 18 Mai 2024

@rosihan jenghiskhan

@republik langit 

@garda Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Kita bekerja bukan hanya untuk sekarang, tetapi untuk sejarah yang akan ditulis oleh anak-cucu kita, dan peradaban yang akan kita tinggalkan 100 tahun ke depan."

  "Kita bekerja bukan hanya untuk sekarang, tetapi untuk sejarah yang akan ditulis oleh anak-cucu kita, dan peradaban yang akan kita ti...