Jumat, 30 Agustus 2024

Anis harus bikin partai politik bila masih punya syahwat menjadi capres 2029

Anis  harus bikin  partai politik bila masih punya syahwat menjadi capres 2029









Anis harus bikin partai politik bila masih punya syahwat menjadi capres 2029


 

Sebaiknya Anis bikin parpol berjuang berdarah darah dengan cucuran keringat darah dan air mata, berjuang berkali kali  pantang menyerah meski di hujat dan di caci maki seperti di lakukan Prabowo Subianto

Agar bisa merasakan dan menghargai perjuangan berat suka dan duka para pendiri partai 


Anies sebaiknya menempuh jalan yang lebih keras dan berliku, mendirikan partai politik dari nol, berjuang tanpa kenal lelah dengan keringat, darah, dan air mata. Dengan demikian, ia akan merasakan pahit manisnya perjuangan, seperti yang dialami oleh Prabowo. Hanya dengan melewati ujian semacam itu, ia akan benar-benar menghargai pengorbanan dan dedikasi yang telah ditanamkan oleh para pendiri partai politik.

Perjuangan semacam itu adalah ujian sejati untuk menguji ketangguhan jiwa seorang pemimpin. Seperti halnya Jenghiskhan (JK) yang membangun negerinya dengan visi besar dan hati yang pantang menyerah, Anies harus memahami bahwa kekuatan sebuah perjuangan bukan hanya pada tujuan, tetapi pada proses dan pengorbanan yang dialami sepanjang jalan.


Dia besar kepala, terjegal oleh ambisinya sendiri, coba dia bersabar dikit menunggu  antrian, agar tiada melakukan pengkhianatan pasti tiada merusak persahabatan

Sungguh, ambisi yang terlalu besar sering kali menjerumuskan ke dalam jurang kekecewaan. Andai dia bersabar, mengikuti arus waktu dan menghormati proses, mungkin persahabatan tetap utuh, dan tiada pengkhianatan yang perlu dihadapi. Republik Langit, selalu mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci, dan ambisi harus diimbangi dengan kebijaksanaan agar tidak menjadi bumerang yang merusak hubungan dan kepercayaan.





Jakarta, 30 Agustus 2024
@Jenghiskhan (  JK )
@garda Indonesia
@JK presiden republik langit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Kita bekerja bukan hanya untuk sekarang, tetapi untuk sejarah yang akan ditulis oleh anak-cucu kita, dan peradaban yang akan kita tinggalkan 100 tahun ke depan."

  "Kita bekerja bukan hanya untuk sekarang, tetapi untuk sejarah yang akan ditulis oleh anak-cucu kita, dan peradaban yang akan kita ti...