Lemahnya pengkaderan partai berdampak terjadi gap kepemimpinan partai dan melahirkan kader penjilat miskin gagasan dan pengecut bersebrangan pendapat 

Lemahnya pengkaderan partai berdampak terjadi gap kepemimpinan partai dan melahirkan kader penjilat miskin gagasan dan pengecut bersebrangan pendapat

Analogi sejarah Genghis Khan untuk menggambarkan fenomena di mana seorang ketua umum partai dianggap memiliki kekuatan dan pengaruh yang begitu dominan sehingga tidak ada kader lain yang mampu menyamainya. Genghis Khan sebagai simbol pemimpin yang "terkader oleh alam" dan bukan melalui proses kaderisasi formal menyoroti bagaimana individu tertentu bisa muncul sebagai pemimpin yang luar biasa tanpa melalui jalur yang biasa ditempuh oleh kader-kader lain.

Dalam konteks partai politik, gagasan tentang ketua umum yang menjabat seumur hidup sering kali menjadi isu yang kontroversial. Kesenjangan besar antara ketua umum dan kader di bawahnya bisa menjadi pertanda bahwa partai tersebut menghadapi masalah dalam hal regenerasi kepemimpinan dan proses kaderisasi yang efektif. Ini bisa menimbulkan masalah bagi partai dalam jangka panjang, terutama dalam menjaga dinamika dan relevansi politiknya.

Kritik terhadap sistem kaderisasi dalam partai yang mungkin tidak berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang bisa bersaing atau menggantikan ketua umum yang ada. Hal ini bisa berdampak pada stabilitas dan keberlanjutan partai, terutama ketika ketua umum tersebut tidak lagi mampu memimpin.

 "Presiden Republik Langit" berfungsi sebagai sebuah manifesto atau pesan yang ingin disampaikan kepada publik atau kalangan tertentu dalam konteks politik atau sosial yang lebih luas.

Pesan seperti ini mengundang diskusi tentang pentingnya regenerasi kepemimpinan, proses kaderisasi yang efektif, dan tantangan yang dihadapi partai politik dalam menghadapi pemimpin yang terlalu dominan.

Jakarta, 19 Agustus 2024

@Rosihan J. Khan

@garda Indonesia

@presiden republik langit