Nasi Uduk Bareng Adi teman SMP di Graharaya Regency
Nasi Uduk Bareng Adi teman SMP di Graharaya Regency
Waktu melintas, namun kenangan tetap terjaga di sudut-sudut ingatan. Salah satunya, Adi Suryanto, kawan lama sejak SMP. Dulu, kami sering bercanda di sela-sela istirahat, saling berbagi cerita tentang mimpi masa depan. Sekian lama tak bersua, tiba-tiba muncul kesempatan untuk bertemu kembali, kali ini di Graharaya Regency, dengan sepiring nasi uduk sebagai pengantar obrolan nostalgia.
Nasi uduk, bukan sekadar makanan, melainkan pengikat memori. Aroma wangi santan yang khas membawa ingatan kembali ke masa sekolah dulu, di mana kami masih berlari di lapangan, tak pernah takut akan apa yang ada di depan. Hari ini, di Graharaya Regency, kami duduk berhadapan, menyantap sepiring nasi uduk dan menikmati sambal kacang yang pedas manis, seolah menggambarkan perjalanan hidup yang berliku-liku, tapi tetap penuh warna.
Adi, yang sekarang sudah berbeda, lebih dewasa, lebih matang. Kami saling berbagi cerita, tentang pekerjaan, keluarga, dan impian yang dulu pernah kami gantungkan di langit. "Masih ingat nggak waktu kita taruhan siapa yang bakal jadi orang sukses duluan?" tanya Adi sambil tersenyum. Aku hanya tertawa, mengingat ambisi anak-anak yang dulu terasa begitu besar, namun kini hidup memberikan pelajaran lebih berharga dari sekadar siapa yang sukses terlebih dahulu.
Perbincangan semakin dalam ketika nasi uduk habis tersantap. Ternyata, kehidupan membawa kami ke arah yang tak terduga. Adi yang dulu bercita-cita menjadi insinyur, sekarang malah menjadi pengusaha di bidang makanan. "Hidup memang penuh kejutan, ya," katanya sambil menyeruput es teh. Dan aku setuju, karena kami berdua tahu bahwa tidak semua yang direncanakan pasti terjadi, tapi di situlah keindahan hidup berada.
Di bawah langit Graharaya Regency yang cerah, kami meneguhkan kembali arti persahabatan. Nasi uduk ini menjadi simbol kebersamaan, bahwa di tengah kesibukan dan berbagai pencapaian, ada momen sederhana yang mampu mengikat hubungan lama. Pertemuan ini bukan hanya tentang makan bersama, tapi tentang menghidupkan kembali masa-masa indah yang pernah ada, di masa lalu yang terasa semakin jauh namun selalu dekat di hati.
Di akhir pertemuan, kami saling berjanji, tidak akan menunggu sekian lama lagi untuk berkumpul kembali. Sepiring nasi uduk dan gelak tawa di Graharaya Regency ini menjadi awal baru, bukan hanya mengenang, tapi merangkai kisah persahabatan yang terus hidup.
#republiklangit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar