Sabtu, 08 Februari 2025

 

BUMN yang seharusnya menjadi mesin kemakmuran bangsa justru sering menjadi sapi perah politisi. Jabatan strategis diisi oleh mereka yang lebih mahir dalam seni lobi ketimbang tata kelola profesional. Hasilnya? BUMN tak ubahnya kapal yang terus bocor, sementara nakhodanya sibuk mengeruk keuntungan pribadi.

Kalau BUMN saja bisa porak-poranda di tangan politisi, bayangkan apa yang terjadi jika kotak amal pun mereka yang mengelola. Derma dan sedekah berubah menjadi alat politik, pahala diperdagangkan, dan kepentingan rakyat kecil digadaikan demi ambisi segelintir orang.

Politisi yang menjamah kotak amal bukan lagi soal pengelolaan, tetapi soal perampokan berkedok kebajikan. Dan ketika moral pun diprivatisasi, jangan harap ada keberkahan. Negeri ini butuh pemimpin yang berpikir jauh ke depan, bukan mereka yang menjadikan segala sesuatu sebagai proyek bancakan.

#Jenghiskhan
#PresidenRepublikLangit
#NegaraUntukRakyat
#PolitikTanpaDusta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara Kritik, Cinta, dan Seni Berpendapat

 Antara Kritik, Cinta, dan Seni Berpendapat Antara Kritik, Cinta, dan Seni Berpendapat By JK Presiden Republik Langit Kritik sejati bukan se...