CATATAN KRITIS JK, PRESIDEN REPUBLIK LANGIT: 100 HARI KABINET PRABOWO
Seratus hari pertama bukan sekadar angka, tapi cerminan arah kepemimpinan. Kabinet Prabowo telah bergerak, tetapi apakah itu langkah maju atau justru mundur ke jurang kesalahan lama? Mari kita telaah tanpa basa-basi.
1. Blunder Menteri ESDM: Kelangkaan Gas Melon, Nyawa Melayang
Kebijakan energi harusnya menjamin kesejahteraan rakyat, bukan justru menciptakan krisis baru. Kelangkaan gas melon (3 kg) yang berujung pada antrean panjang hingga korban jiwa adalah bukti nyata kegagalan regulasi di sektor energi. Apa gunanya hilirisasi tambang jika rakyat kecil saja sulit mendapatkan kebutuhan dasar?
2. Hilirisasi Setengah Hati: Oligarki Kenyang, Rakyat Cuma Penonton
Dengungan hilirisasi terdengar heroik, tetapi siapa yang benar-benar menikmati hasilnya? Rakyat tetap jadi pekerja upahan, sementara oligarki tambang semakin kaya. Seharusnya hilirisasi bukan hanya soal membangun smelter, tetapi juga membuka ruang bagi industri lokal dan UMKM untuk tumbuh bersama.
3. Pemberantasan Korupsi: Retorika Tanpa Taring
Prabowo bicara pemberantasan korupsi, tapi di kabinetnya sendiri masih banyak nama yang lolos dari jerat hukum. Reformasi KPK mandek, kasus besar tetap mengendap, dan keadilan seolah hanya berlaku bagi mereka yang tak punya kuasa. Tanpa keberanian menyentuh ‘orang besar’, janji ini hanya jadi retorika kosong.
4. Digitalisasi: Hanya Branding Tanpa Infrastruktur Kuat
Digitalisasi yang digembar-gemborkan belum menyentuh akar masalah. Apakah pedagang pasar sudah merasakan manfaatnya? Apakah digitalisasi layanan publik sudah mengurangi pungli dan birokrasi berbelit? Jika hanya berujung pada proyek pengadaan sistem IT bernilai triliunan tanpa dampak nyata bagi rakyat, maka ini bukan transformasi, tapi bisnis terselubung.
5. Program Makan Bergizi Gratis: Bagus di Atas Kertas, Masih Jauh dari Realita
Program ini adalah langkah positif, tetapi pengelolaannya masih jadi tanda tanya besar. Apakah anggarannya benar-benar sampai ke anak-anak yang membutuhkan? Apakah ada pengawasan ketat agar tidak jadi lahan korupsi baru? Jangan sampai ini hanya sekadar proyek politik, sementara efektivitasnya nol besar.
Kesimpulan JK:
100 hari ini belum mencerminkan gebrakan besar. Masih terlalu banyak kebijakan yang tumpul, blunder menteri yang merugikan rakyat, dan janji-janji yang hanya menjadi gincu politik. Jika kabinet ini benar-benar ingin membawa Indonesia maju, maka:
- Bersihkan kabinet dari tokoh bermasalah.
- Evaluasi kebijakan yang menciptakan krisis rakyat kecil.
- Pastikan hilirisasi bukan hanya menguntungkan elit, tapi juga rakyat.
- Digitalisasi harus menyentuh kebutuhan rakyat, bukan sekadar proyek besar.
- Pemberantasan korupsi harus menyentuh semua pihak, bukan hanya ‘kelas teri’.
Seratus hari adalah awal. Jika langkah selanjutnya masih seperti ini, Republik Langit akan terus mengawasi dan mengkritisi tanpa ampun!
#Jenghiskhan
#PresidenRepublikLangit
#100HariKabinetPrabowo
#RakyatBukanKelinciPercobaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar