*Transformasi hutan lindung menjadi hutan produksi, lalu berubah menjadi hutan beton seperti Spring Sumarecon, bukan sekadar alih fungsi lahan. Ada peta kepentingan besar yang bermain:*
1. Siapa yang mengubah statusnya?
Dari hutan lindung (dilindungi) → hutan produksi (eksploitasi) → hutan beton (properti).
*Proses legal atau "by design"?*
2. Siapa yang untung?
Korporasi besar, oligarki tanah, dan elite properti yang mendapat akses.
Negara dapat apa? Pajak? Atau sekadar formalitas?
3. Data Credit Suisse Global Wealth:
Distribusi kekayaan vs. kepemilikan lahan.
Konsentrasi aset properti di tangan segelintir elite.
JK melihat ini bukan sekadar bisnis. Ini politik tanah, kekuasaan, dan penguasaan ekonomi.
Jika tak ada keseimbangan, tanah rakyat terus terpinggirkan, yang kuat makin mencengkeram, dan negara hanya jadi wasit tanpa kuasa.
Apakah Spring Sumarecon dan proyek sejenisnya bagian dari strategi jangka panjang atau sekadar permainan keuntungan sesaat?
Analisis lebih dalam diperlukan.
Siapkan data driven, strategi, dan counter-narrative.
*#JKStrategicVision*
#RepublikLangit
#RLBigDataForEconomicStrategic
#IndonesiaAdilMakmur
#JKSangRevolusioner
#BigDreamStrategicForIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar