IKN: 1% Oligarki, 99% Bertahan Hidup
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) telah menjadi proyek besar yang diklaim sebagai solusi pemerataan ekonomi dan pembangunan. Namun, di balik ambisi ini, ada pola klasik oligarki yang mengendalikan arah kebijakan. 1% elite ekonomi dan politik menghendaki IKN, sementara 99% rakyat lebih peduli pada kebutuhan dasar: kerja dan makan.
IKN: Proyek Masa Depan atau Beban Ekonomi?
IKN diklaim akan menjadi pusat pertumbuhan baru, tetapi apakah benar akan menyejahterakan rakyat? Realitas di lapangan menunjukkan:
✔ Investasi besar-besaran, tetapi lebih banyak menguntungkan pemodal besar.
✔ Alih fungsi lahan yang bisa menggusur masyarakat lokal.
✔ Belum ada kepastian ekonomi bagi rakyat kecil.
Bagi sebagian besar rakyat, mereka tidak peduli di mana ibu kota berada. Yang penting bagi mereka adalah ada pekerjaan, harga bahan pokok stabil, dan kehidupan yang layak. Jika IKN hanya menjadi ajang bancakan oligarki tanpa membawa dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat, maka proyek ini bisa menjadi simbol kesenjangan baru.
Solusi: Ekonomi Harus Berorientasi Rakyat
Daripada menghabiskan ribuan triliun untuk membangun ibu kota baru, mengapa tidak fokus pada:
🔹 Penguatan ekonomi UMKM sebagai tulang punggung rakyat.
🔹 Pembangunan infrastruktur berbasis kebutuhan rakyat, bukan kepentingan elite.
🔹 Memastikan pemerataan investasi ke seluruh wilayah, bukan hanya ke megaproyek tertentu.
IKN bisa saja dibangun, tetapi jangan sampai hanya menjadi monumen bagi oligarki. Negara harus memastikan bahwa proyek besar ini benar-benar bermanfaat bagi rakyat, bukan hanya bagi segelintir penguasa dan pengusaha.
#RepublikLangitGlobalNetwork
#RLBigDataForEconomicStrategic
#MariViralkanDul
#IndonesiaAdilMakmur
#JKSangRevolusioner
#BigdreamStrategicForIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar